KOMPAK Paramadina: Bermula Dari Yang Sederhana

Komunitas ini getol menularkan optimisme Indonesia lebih baik dan bersih dari korupsi. Melalui cara-cara sederhana namun kreatif, mereka mengajak generasi muda untuk memahami pentingnya nilai kejujuran dan integritas dalam keseharian.

Jangan remehkan yang sederhana! Seperti itulah gerakan yang digalang Komunitas Pemuda Anti Korupsi (KOMPAK), komunitas antikorupsi di Universitas Paramadina, Jakarta. Dan nyatanya, gerakan yang mereka galang memang cukup yang sederhana, namun efektif dan tepat sasaran. Mengajak rekan-rekan sesama mahasiswa untuk berlaku jujur dan menjaga integritas dalam keseharian, seperti itu misalnya. Dua hal yang memang menjadi poin utama dalam kampanye mereka.

KOMPAK Paramadina lahir karena terinspirasi oleh kegiatan antikorupsi yang diikuti para pendiri. Salah satunya Indra Umbara. Karena sering mengikuti kegiatan bertema antikorupsi, mahasiswa jurusan Manajemen Universitas Paramadina angkatan 2010 ini mengajak teman-temannya dari berbagai jurusan untuk mendirikan KOMPAK. Gayung pun bersambut. Ajakan ini ditanggapi rekan-rekan dengan antusias. Walhasil, pada April 2011, KOMPAK pun resmi berdiri. Sebagai ketua saat itu, Asri Nuraeni, mahasiswi Ilmu Komunikasi, Kajian Peminatan Media, angkatan 2010.

Sejak awal kelahirannya, KOMPAK mengusung misi menyebarkan nilai-nilai integritas di kalangan anak muda, khususnya di dalam kampus mereka sendiri. Tidak hanya itu, mereka sekaligus mengimplementasikan hal-hal kecil dalam kehidupan kampus. Misalnya tidak mencontek. Sebagai generasi yang melek IT, komunitas ini juga memanfaatkan jejaring sosial di dunia maya dalam melakukan kampanye. Melalui program yang bertajuk Integrity Social Campaign, mereka menggunakan Facebook, Twitter, dan website, sebagai senjata untuk menyebarluarkan pesan-pesan antikorupsi kepada seluruh elemen kampus.

Selain pergerakan online, mereka juga rajin menggelar diskusi terkait korupsi, politik, pendidikan, dan tema lain di antara mahasiswa. Cara ini juga merupakan salah satu upaya untuk mengasah kepekaan terhadap lingkungan sekitar. Indra mengatakan, komunitas ini lahir atas dasar kepedulian terhadap berbagai permasalahan bangsa yang disebabkan penyakit korupsi. “KOMPAK merupakan komunitas yang concern dalam hal penyebaran nilai-nilai integritas di kalangan generasi muda Indonesia, khususnya mahasiswa Universitas Paramadina. Integritas yang kami maksud, yaitu selarasnya ucapan dengan perbuatan,” kata dia. Asri mengatakan, alasan mengapa KOMPAK lebih memilih fokus pada penyebaran integritas, lebih disebabkan keinginan untuk membuang kesan negatif dari kata korupsi. “Sebenarnya fokus kita tetap edukasi tentang antikorupsi. Namun karena ada kata korupsi yang kesannya negatif, kita mengambil sisi lain, yaitu integritas,” ungkap Asri.


Implementasi Nilai Kejujuran

Untuk mengaplikasikan misi tersebut, mereka pun merancang berbagai kegiatan yang lebih bersifat mengajak dan memberikan semangat untuk mengaplikasikan nilai-nilai kejujuran dalam kehidupan sehari-hari. “Kita bukan menggurui, melainkan mengajak mahasiswa menjaga integritas dengan tidak berlaku curang,” kata Asri. KOMPAK memang concern pada hal-hal sederhana dan dekat dengan kehidupan keseharian mahasiswa. Menurut Asri, korupsi besar dimulai dari kebiasaan curang. Harapannya dengan membudayakan integritas, generasi muda menjadi lebih bisa diandalkan untuk menjadi generasi penerus yang lebih baik. Salah satu kegiatan itu adalah Deklarasi Ujian Bersih. Kegiatan ini diselenggarakan bertepatan dengan momen ujian tengah semester (UTS) yang berlangsung sejak Oktober- November 2012. Kegiatan ini mengajak mahasiswa Universitas Paramadina agar tidak berbuat curang saat ujian. Dalam kegiatan Deklarasi Ujian Bersih ini, KOMPAK juga menyampaikan kampanyenya melalui baliho dan poster yang dipajang di lingkungan kampus. “Teror” visual ini semoga bisa menghadirkan kesadaran mahasiswa agar bersih saat ujian. KOMPAK juga melakukan orasi untuk mengajak dan mengingatkan para mahasiswa bahwa perilaku koruptif itu bermula dari hal-hal yang sepele, misalnya menyontek.

“Deklarasi ini untuk mengingatkan kita semua bahwa korupsi itu perbuatan hina, dan praktik curang dalam ujian merupakan salah satu bentuk korupsi yang kerap terjadi di lingkungan kampus,” ujarnya. Meski terkesan sepele, namun tidak demikian dengan tujuan yang terkandung dalam kegiatan tersebut. Sebagai generasi muda, kata dia, harus mau mempersiapkan diri menghindari perilaku koruptif. Bekal ini sangat berharga ketika generasi muda ini nantinya terjun ke dunia nyata di masyarakat. “Ini adalah tindakan antikorupsi paling kecil yang bisa dilakukan oleh kita sebagai mahasiswa,” ungkapnya.

Isu Besar

Tetapi memang tak hanya gerakan sederhana. Selain mengangkat isu keseharian di kampus, KOMPAK juga pernah menyentuh isu besar. Misalnya pada Mei 2012, KOMPAK mengadakan seminar mengenai korupsi di sektor pertambangan. Dalam hal ini, KOMPAK bekerja sama dengan Jaringan Advokasi Tambang (JATAM) dan Khatulistiwa (Mapala Universitas Paramadina). Tema ini dipilih karena akibat salah urus, kekayaan alam seperti batu bara, timah, kayu, dan emas yang dikandung di negeri ini, tak mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat yang hidup di sekitarnya. Apalagi kesejahteraan rakyat Indonesia, sama sekali tidak. Bahkan sebaliknya, berbagai pengelolaan kekayaan alam justru membuat kerusakan lingkungan yang parah dan merugikan. Meski isu yang diangkat ini sepertinya berat, namun karena dikemas secara apik, acara ini tetap menarik diikuti oleh anak muda. Salah satu caranya dengan memutar film dokumenter mengenai kemarahan masyarakat Kalimantan atas kerusakan lingkungan di wilayah mereka. Meski terbilang baru, namun hal tersebut tak mengurangi semangat para anggota komunitas ini.

Sebagai sebuah organisasi, mereka bahu-membahu menjalankan roda organisasi yang lebih banyak mengandalkan dana dari hasil swadaya ini. Diskusi dan rapat bulanan mereka adakan untuk merancang program atau kegiatan yang kreatif dan menarik sehingga bisa diterima oleh generasi muda. Hasilnya, beberapa kegiatan sudah siap mereka laksanakan. Salah satunya, kegiatan bertajuk Living Value Education. Kegiatan yang akan diselenggarakan pada Maret 2013 ini bertujuan untuk mengedukasi generasi muda tentang pentingnya nilai-nilai integritas, kejujuran, dan nilai-nilai positif lainnya. “Kegiatan ini sejalan dengan visi KOMPAK, yaitu menyebarkan semangat integritas,” kata Asri. Selain itu, KOMPAK juga tengah menggodok sebuah kegiatan untuk menyambut pemilihan presiden pada 2014. Kegiatan ini merupakan kerja bareng antara KOMPAK dan Transparency International, serta beberapa komunitas antikorupsi lainnya. “Kita ingin mengedukasi teman-teman agar menjadi pemilih yang cerdas,” kata Asri.