Clickbait : Ketika Informasi yang Benar Menjadi Tidak Menarik

Trend informasi di dunia digital saat ini memang semakin meluas. Akses informasi melalui media gadget (gawai) membuat pengguna semakin mudah untuk mendapatkan informasi.

Akses informasi yang semakin mudah sayangnya tidak dibarengi dengan ketersediaan informasi yang berkualitas. Ketiadaan sensor atas informasi yang diterima oleh pembaca membuat semua informasi yang tersedia dan dapat diakses adalah informasi yang bebas, dan berpotensi mengandung konten yang tidak dapat dipertanggung jawabkan.

 

jumlah situs web

Berdasarkan situs vpnmentor.com yang mengutip data dari Internet World Stats, jumlah domain situs yang tersebar di internet pada tahun 2017 ini mencapai 966 juta situs!! Angka ini merupakan angka yang sangat luar biasa dan akan terus bertambah setiap harinya.

PENGGUNA INTERNET

vpnmentor.com juga menyebutkan bahwa jumlah pengguna internet di Asia jika dipetakan berdasarkan total seluruh pengguna internet di dunia mencapai 49,6%. Angka ini menjadi angka terbesar dari seluruh presentasi pengguna internet di benua lain. Bandingkan angka ini dengan presentase pengguna internet di Eropa yang hanya berada di angka 17,09% persen.

Satu hal yang menjadi fenomena saat ini jika dilihat dari data di atas bahwa situs yang beredar di internet saat ini memiliki kecenderungan untuk meraup kunjungan sebanyak mungkin. Berbagai teknik dilakukan dengan tujuan mendapatkan kunjungan dari pengguna. Salah satu trik yang paling sering digunakan adalah teknik umpan klik atau click bait. Apa itu clickbait?

Menurut merriam-webster.com, clickbait adalah sebuah konten (biasanya berwujud tajuk) yang didesain untuk mendorong pengunjung sebuah situs melakukan klik pada sebuah tautan, padahal konten tersebut ternyata hanya berisi informasi yang meragukan/tidak dapat dipercaya.

Berdasarkan pengamatan, beberapa konten yang menggunakan trik clickbait biasanya memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Mendompleng nama tokoh/kejadian yang sedang viral di masyarakat

2. Mengandung judul yang menggoda dan provokatif

3. Mengandung unsur kejutan/sensasional

4. Mengambil nama tokoh terkenal yang memiliki nama serupa untuk sebuah peristiwa yang mengejutkan

5. Menuliskan tajuk tanpa obyek atau keterangan sehingga menimbulkan rasa penasaran

Sumber : themediamom.com
Sumber : themediamom.com

Sebaran konten dengan strategi clickbait saat ini sangat luas dan paling banyak muncul melalui media sosial. Dan sangat disayangkan, beberapa media massa dengan reputasi baik pun terkadang menggunakan teknik ini untuk menarik jumlah pengunjung situsnya.

Walaupun tidak dilarang, namun kecenderungan clickbait ini akan mereduksi nilai dari informasi itu sendiri. Kebiasaan media dalam menempatkan sebuah tajuk yang bersifat clickbait akan menjadikan informasi yang benar dan baik tidak menarik bagi pembaca. Pembaca di media internet akan lebih menyukai konten yang berkarakteristik clickbait dibandingkan dengan informasi yang ditulis dengan tajuk yang biasa saja.

Oleh karenanya, sebagai pengguna media internet, kita harus menerapkan sensor dan penilaian terhadap informasi yang akan dibaca. Informasi yang berkualitas dan berdayaguna tentu tidak membutuhkan cara-cara seperti di atas demi mendapatkan kunjungan.